Kami adalah bagian dari dunia,” ujar Daisuke Oku 8 tahun lalu saat timnya berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2002 di rumah mereka. Gelandang serang tim nasional Jepang ini patut merayakan keberhasilan timnya lolos ke babak selanjutnya, setelah 4 tahun sebelumnya harus puas menjadi pelengkap group.


Inilah pencapaian tertinggi yang pernah diperoleh tim Nippon. Walau kemudian takluk dari Turki—yang kemudian mampu menjadi peringkat ke 3—Jepang berhasil menunjukkan pada dunia “Bahwa mereka adalah bagian dari dunia,” Inilah gagasan awal berdirinya J-League, liga professional di Jepang 1 dekade sebelumnya, keinginan untuk melengkapi hegemoni mereka di dunia.

Jepang memulai liganya dengan sangat sederhana, mereka sadar bahwa sulit untuk segera menjadikan permainan ini sebagai permainan nomer satu di negeri tersebut. Lalu dimulailah kompetisi pertama mereka di tahun 1992 itu hanya dengan muatan 10 tim. Angka yang sangat minim untuk ukuran sebuah liga professional.

Perlahan tapi pasti, liga mini ini terus berkembang dan basis massa penggemarpun terus bertambah. Dari hari ke hari Sepakbola menjadi permainan yang semakin populer di negeri ini. Ia menjadi saksi bagaimana permainan yang tadinya hanya bisa mendatangkan tidak terlalu banyak penonton ini dalam waktu singkat berhasil menjadi sangat populer. Lalu hanya 6 tahun yang mereka butuhkan untuk mencapai cita-cita setiap negara yang mengenal Sepakbola, lolos ke Piala Dunia.

Maka berangkatlah Negeri Matahari Terbit ini ke Perancis 1998 dan menjadikan debut mereka ini sebagai isyarat bahwa mereka akan bisa melakukan sesuatu 4 tahun selanjutnya di rumah mereka sendiri. Datang dengan para pemain professionalnya. Jepang sama sekali tidak membuat Asia malu, di tiga penampilan mereka di group, margin kekalahan hanyalah satu. Bahkan Argentina dengan Batistuta, Redondo dkk hanya mampu mencetak 1 gol ke gawang Shoji Jo dkk yang terus menerus disebut oleh para komentator sebagai “Selalu tersenyum walau gagal mencetak gol….tampaknya mereka sedang merayakan debut mereka di Piala Dunia,”

Yang menjadi pertanyaan besar dalam kepala saya adalah ; Apa kabar dengan per-sepakbolaan Indonesia ? Kapan kah Timnas Indonesia bisa bangkit dan maju dalam pentas sepakbola paling bergengsi 'World Cup' ? setidaknya Menpora sudah memberikan target, 35 tahun lagi Timnas kita bisa berlaga di ajang piala dunia... 35 tahun ??? tidak terlalu lama pak ?

| Back to Article List |